Inisiasi Menyusu Dini (IMD) .. Kenapa Penting?


Kematian bayi dan balita di Indonesia paling banyak disebabkan oleh komplikasi berbagai penyakit serta kondisi gizi buruk. Antisipasi kematian pada bayi dan balita dapat kita lakukan sedini mungkin sedari bayi baru lahir atau sering disebut Standar Emas Makanan Bayi yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia / WHO.

Adapun Standar Emas Makanan Bayi, adalah :

  • Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
  • ASI eksklusif dari mulai lahir sampai 6 bulan
  • MPASI lokal dan rumahan mulai 6 bulan
  • ASI diteruskan sampai 2 tahun atau lebih

Apa itu IMD (Inisiasi menyusu dini) ? 

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah tindakan dimana tenaga medis meletakkan bayi di dada atau perut ibu sesaat setelah melahirkan. Hal ini dimaksudkan agar sang bayi bisa mencari puting susu ibu dan memulai menyusu dengan inisiatifnya sendiri, serta terjadinya kontak kulit anatara bayi dan ibunya, hal ini dilakukan minimal 1 jam. 

Melakukan IMD dalam 1 jam pertama kelahirannya mampu menyelamatkan 22% bayi dari kematian pasca kelahiran , serta memberikan ASI pada bayi menyelamatkan 16% bayi dari resiko kematian di usia tak lebih dari 28 hari.

Melakukan IMD memiliki banyak manfaat bagi Ibu dan Bayi: 

Manfaat IMD bagi ibu

  1. Ibu dan bayi segera melakukan proses kelekatan penuh kasih (bonding)
  2. Sentuhan kulit bayi dan isapan bayi pda putting membantu ibu lebih tenang untuk menyelesaikan proses kelahiran
  3. Isapan bayi merangsang keluarnya hormone oksitosin yang membantu rahim ibu untuk mengecil sehingga pendarahan pasca bersalin lebih cepat teratasi

Manfaat IMD bagi bayi 

  1. Mencegah bayi kedinginan (hipotermia) karena dada ibu bersifat thermo-regulator, suhu kulit ibu menghangatkan bayi sesuai dengan suhu yang dibutuhkan bayi, terlebih jika bayi terlahir premature (kurang bulan)
  2. Menjaga kestabilan gula darah pda bayi (hipoglikemia)
  3. Meningkatkan daya tahan bayi karena bayi memperoleh kolostrum yang kaya akan antibody
  4. Bayi lebih tenang karena selain hangat mendengarkan degup jantung ibu sambil diayun gerakan dada ibu yang bernafas.

Ada lima tahapan perilaku yang dilakukan bayi sebelum ia berhasil menemukan puting susu ibunya dan menyusu:

  1. 30 – 45 menit pertama. Bayi akan diam dalam keadaan siaga. Sesekali matanya membuka lebar dan melihat bundanya. Masa ini merupakan masa penyesuaian atau peralihan dari dalam kandungan ke luar kandungan.
  2. 45 – 60 menit selanjutnya. Bayi akan menggerakkan mulutnya seperti mau minum, mencium, kadang mengeluarkan suara, dan menjilat tangannya. Bayi akan mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Inilah yang akan membimbing bayi menemukan payudara dan puting susu ibu. Itulah sebabnya tidak dianjurkan mengeringkan kedua tangan bayi pada saat bayi baru lahir.
  3. Mengeluarkan liur. Saat bayi siap dan menyadari adanya makanan di sekitarnya, bayi mulai mengeluarkan air liur.
  4. Bergerak ke arah payudara. Areola payudara akan menjadi sasarannya dengan kaki bergerak menekan perut ibu. Bayi akan menjilat kulit ibu, menghentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya.
  5. Menyusu. Akhirnya bayi menemukan puting susu ibunya, membuka mulut lebar-lebar, dan melekat dengan baik serta mulai menyusu.

Rawat gabung adalah membiarkan ibu dan bayinya bersama terus menerus. Pada rawat gabung/rooming-in bayi diletakkan di box bayi yang berada di dekat ranjang ibu sehingga mudah terjangkau. Ada satu istilah lain, bedding-in, yaitu bayi dan ibu berada bersamasama di ranjang ibu.

Manfaat Rawat Gabung:

  1. Mempercepat mantapnya dan terus terlaksananya proses menyusui
  2. Rawat gabung akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya. Makin banyak waktu ibu bersama bayinya, makin cepat mereka saling mengenal. Ibu siap memberikan respon setiap saat. Rawat gabung juga menurunkan hormon stres pada ibu dan bayi.
  3. Bagi pihak rumah sakit dapat menurunkan biaya karena tidak perlu membangun dan memelihara ruang bayi sehat, tidak perlu mengeluarkan gaji untuk petugas ruang bayi sehat, juga biaya yang harus dikeluarkan bila bayi menjadi sakit dapat dikurangi. 
  4. Menurunkan infeksi. Adanya kontak kulit dengan kulit antara bayi dan ibunya memungkinkan bayi terpapar pada bakteri-bakteri normal pada kulit ibu, yang dapat melindungi bayi terhadap kumankuman berbahaya. Kolostrum yang mengandung banyak antibodi, yang segera didapat bayi, juga melindungi bayi terhadap penyakit infeksi.
  5. Bayi yang dirawat gabung akan lebih jarang menangis, lebih mudah ditenangkan, lebih banyak tidur. Mereka minum lebih banyak dan berat badannya lebih cepat naik. Ikterus lebih jarang terjadi. Bayi juga lebih hangat karena berada dalam kontak terus menerus dengan kulit ibunya.
  6. Melatih ketrampilan ibu merawat bayinya sendiri


No comments:

Post a Comment