Posisi Menyusui yang Benar (Pelekatan)

Hal lain yang perlu diketahui ibu adalah posisi menyusui yang benar atau disebut juga sebagai perlekatan. Perlekatan adalah cara bayi menerima payudara dengan mulutnya. Dengan perlekatan yang benar berarti ibu bebas dari rasa sakit saat menyusui. Sebagai prinsip: semakin baik perlekatan, semakin mudah bayi mendapatkan susu ibu. Bahkan di situasi yang tidak biasa ketika ibu benar-benar tidak bisa menghasilkan susu yang cukup, bayi tetap bisa mendapatkan susu ibu yang memadai jika ia melekat dengan benar. Bayi juga dapat cukup ASI dan ibu mendapatkan keberhasilan menyusui. Untuk mengetahui posisi menyusui yang benar dan salah, mintalah info dari tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) yang memiliki pengalaman dan pelatihan tentang manajemen laktasi. Jika perlu, datangilah konselor laktasi terdekat untuk mendapatkan info yang benar. 

Apakah yang dimaksud dengan perlekatan yang benar?
Bayi akan menyusu dengan mudah bila dihadapkan pada payudara dan melekat tidak simetris, menutup banyak areola dengan bibir bawah daripada bibir atasnya. Dengan posisi ini, ia bisa mendaptkan susu dari payudara secara lebih efisien. Ia akan mendapatkan susu yang diperlukan dan menyusu menjadi tidak menyakitkan. 


Cara melekat yang benar: 
  • Angkat dan pegang bayi. Baringkan sisinya sehingga perut bayi berhadapan dengan perut ibu dengan tangan kiri. Berat bayi disandang dengan siku (bukan tangan atau jari).
  • Dorong pantat bayi menuju tubuh ibu, dengan kakinya berada di bawah lengan Anda, menggunakan sisi depan lengan (telapak tangan ibu menghadap langit-langit)
  • Tangan kanan ibu berada di bawah muka bayi, telapak tengan ke atas memegang kepala bayi. Jempol dan jari-jari berada di tengkuk leher bayi serta di bawah telinga bayi. 
  • Angkat payudara ibu dengan tangan kiri kemudian letakkan ibu jari di atas payudara dan seluruh sisa jari dibawahnya. Perlahan, sapukan bibir atas bayi pada puting.
  • Tunggu bayi membuka mulutnya selebar mungkin, seperti akan menguap, lalu dengan cepat bawa bayi ke payudara menggunakan lengan bawah ibu, bukan hanya dengan tangan atau kepalan untuk menggerakkannya. Dengan menggerakkan lengan, ibu akan membuat pantat dan kaki bayi menempel dekat.
  • Bayi harus mendekat pada payudara dengan membentuk sudut, sehingga puting ibu berhadapan dengan langit mulut bayi. 


Tanda bayi telah melekat dengan benar:
  • Ia akan menutupi areola dengan bibir bawah disbanding bibir atas
  • Bibir akan terbuka lebar
  • Dagunya (bukan hidung) akan menyentuh payudara
  • Badannya akan sedikit menghadap atas sehingga ia melihat ibu. 


Tanda bayi belum melekat dengan benar:
  • Ibu hanya menggunakan tangan atau pergelangan untuk menekan kepala bayi menuju payudara. Apabila hal ini dilakukan, hanya bibir atas bayi yang menutupi areola. Padahal bibir bawah yang seharusnya menutupi areola. Gunakan seluruh lengan untuk menggerakkan bayi.
  • Tubuh bayi terlalu jauh dari tubuh ibu. Bayi harus dalam posisi yang memungkinkan mulutnya berapa di depan putting atau sedikit ke kanan sehingga payudara langsung tertuju pada bagian atas mulut bayi.
  • Bayi berbaring terlentang. Dalam posisi ini, ia harus memalingkan kepalanya agar melekat pada putting. Ini bukan posisi yang nyaman utnuk menyusu
  • Ibu tidak menunggu mulut terbuka lebar sebelum menempelkan ke payudara. Mulut harus terbuka lebar, seperti hendak menguap. Bersabar sebelum memasukkan payudara dalam mulut.
  • Bukannya membawa bayi ke payudara, sebaliknya ibu mencoba membawa payudara ke mulut bayi, seperti layaknya ketika memberi susu botol.


Bagaimana mengetahui bayi mendapatkan air susu yang cukup? 
Bayi yang mendapatkan cukup susu akan memperlihatkan adanya jeda dalam pergerakan dagu ketika membuka lebar mulutnya saat menghisap ASI. Ketika ia melakukan jeda ini, mulutnya terisi dengan susu. Ibu akan melihat bayi membuka lebar selama satu atau dua detik, menutup, dan membuka lagi. Bayi yang tidak mendapatkan susu cukup akan memperlihatkan pola menghisap yang cepat tanpa pola buka, tutup, buka, dan tutup.

No comments:

Post a Comment